dear my loly..
huft.. aku lagi merasa ga enak banget ni. ga tau kenapa, apa mungkin lagi PMS ya? hiks2.. lagi labil banget ni. sekarang aku lagi merasa minder dengan teman-temanku. aku merasa ga ada apa-apanya dibanding mereka. aku masih ga ada apa-apanya dalam hal apapun dengan mereka baik dari segi nilai2 kuliah, dari segi ekonomi, dll. menurut pandanganku, mereka itu adalah anak-anak yang terbiasa dengan hidup yang lebih dari cukup. apapun yang mereka inginkan mereka dapat dengan mudah mendapatkannya. lain halnya dengan aku. aku adalah anak yang berasal dari keluarga yang ekonominya pas-pasan, pas untuk kebutuhan sehari-hari, untuk kebutuhan sekolah aku dan adik2ku. ketika aku ingin mendapatkan sesuatu aku harus berjuang untuk mendapatkannya. aku juga harus memikirkan berulang kali ketika aku ingin membeli sesuatu, apakah besok aku masih bisa jajan/bisa ke kampus apa ga. aku harus menghemat pengeluaran aku untuk hari esok krn aku ga enak minta trus sm ortu. aku sadar bahwa aku tidak sama dengan temanku.
ketika aku SMA, aku pernah bermimpi untuk kuliah di tempat yang aku idam-idamkan yaitu UI. tapi kala itu, aku sadar bahwa itu tidaklah mungkin mengingat bahwa biaya kuliah pasti mahal dan aku bukan berasal dari keluarga yang berada. meskipun ketika itu aku merasa bahwa itu ga akan mungkin, tapi impian itu masih terselip di hatiku. aku masih ingin kuliah di tempat itu. alhamdulillah,, allah mendengar doaku. aku berhasil lolos PMDK di sekolahku dan ternyata aku bisa kuliah di UI. yang lebih bikin aku surprise yaitu ketika aku bisa mengalahkan teman-temanku yang juga PMDK, padahal mereka anak IPA. ketika itu tak henti2nya aku bersyukur. pada saat itu, aku kuliah hanya bermodalkan mimpi n semangat. tetapi setelah semuanya berjalan, aku sadar bahwa mimpi serta semangat saja tidak cukup. ternyata butuh biaya yang tidak sedikit. selain itu, ternyata kuliah itu membutuhkan penunjang seperti komputer/laptop, printer, dll untuk menunjang pembuatan tugas. dan ketika itu, aku tidak memiliki semuanya. aku harus bolak balik rental dan warnet untuk membuat tugas yang diberikan dosen. bahkan aku pernah nyaris ketinggalan kereta terakhir menuju jakarta, yang ketika itu aku sedang berada di warnet dekat kampus (pke paket-an biar murah) untuk mengerjakan tugas. pada saat itu, aku mulai putus asa, bertanya dalam hati apakah aku masih bisa melanjutkan kuliah di tengah situasi seperti itu. kebetulan, pada saat yang sama, keadaan ekonomi keluarga aku sedang turun. aku memulai usaha untuk membantu kedua orangtuaku. aku memberanikan diri untuk berdagang kerudung di kampus kepada teman2ku. alhamdulillah, respon mereka positif. walaupun keuntungannya tidak seberapa, tetapi aku puas dengan hasil jerih payahku selama ini. aku juga mencari info2 beasiswa untuk membantu kedua orangtuaku. aku mondar mandir nge-apply beasiswa namun tidak semua berhasil. dan alhamdulillah ada yang berhasil. beasiswa itu aku gunakan juga sebagai modal jualan aku.
kini, setelah tahun ketiga aku kuliah, aku merasa sangat bersyukur. aku bersyukur masih bisa melanjutkan kuliah hingga detik ini. bersyukur, alhamdulillah kini ekonomi keluarga aku mulai membaik sehingga bisa membeli kebutuhan penunjang tugas. alhamdulillah, aku ga perlu pulang malam lagi buat ngerjain tugas. semua yang telah aku lalui selama ini telah memberikan banyak pelajaran berharga kepadaku, bahwa hidup itu memang sebuah perjuangan dan kita harus tetap berusaha. jadi teringat sebuah kata bijak, jangan pernah meremehkan sebuah impian, sunnguh Allah Maha mendengar.
kini aku memiliki impian lagi. aku ingin cepat lulus kuliah. lulus dengan tepat waktu dan bisa secepatnya bekerja untuk membantu ekonomi keluarga aku. aku sadar bahwa aku adalah anak sulung yang memiliki tanggung jawab besar. apalagi tahun 2015, papaku udh pensiun. jadi aku harus secepatnya bekerja untuk membiayai sekolah adik2ku. ya allah,, kabulkanlah impianku..
Semangat des!!!
BalasHapusKamu PASTI BISA!!!!!
huaaa.. fare.. mksh banyak far :D
BalasHapus